Teknik finishing plester pola rumah atau Stucco Pattern

Stucco Pattern ? apakah itu ? Teknik plester pola atau stucco pattern adalah salah satu teknik finishing pada bidang dinding dengan menggunakan semen, yang akan menghasilkan hasil yang sedikit berbeda daripada teknik plesteran biasa. Teknik ini akan menghasilkan dinding dengan tekstur atau pola tertentu sesuai yang diinginkankan, yang berbentuk timbul atau emboss. Hasil yang diperoleh dari teknik ini tentu lebih unik daripada plesteran dinding konvensional yang menghasilkan bidang dinding dengan permukaan yang halus.  Teknik ini ternya sudah ditemukan sejak abad ke-18, namun baru pada abad ke-20 lah stucco pattern mulai berkembang dan menjadi Teknik yang sangat digemari di Eropa. Teknik ini ditemukan dan mulai dikembangkan karena pertimbangan efisiensi biaya. Dengan menggunakan ornamen yang dicetak, akan memakan biaya yang lebih sedikit daripada menggunakan ornamen yang dipahat oleh seniman pahat dengan mempergunakan batuan asli.
Berikut beberapa varian dan style dari teknik Stucco Pattern yang populer :
  • Italianate
Italianate adalah elemen berupa pahatan khas Italia pada dinding plesteran rumah. Dibuat dengan mencetak semen menjadi lengkungan, cornice, atau mahkota sebagai desain khas Italian style.  

  • Tudor and English Cottage
Dalam style Tudor dan English Cottage, semen dibentuk menjadi pola yang menyerupai batu buatan. Biasanya dipadukan dengan unsur kayu di dalam aplikasinya. Teknik ini memerlukan ketelitian yang tinggi. Bila dibandingkan dari aspek biaya, pembuatan batu tiruan dengan ini memang akan memerlukan biaya yang lebih sedikit daripada apabila menggunakan batuan asli.

  • Spanish Mission Style
Gaya plester Spanyol ini bertujuan menonjolan kesan tua. Banyak alat yang bisa digunakan pada aplikasi teknik ini, mulai dari sapu ijuk, sikat, dan bahkan ranting pohon.

  • Mediterranean Style
Mediterraneasn Style mirip dengan Italian style, yaitu menonjolkan unsur lengkung pada ornamen-ornamennya, tetapi lebih simpel dan sederhana.
Bahan utama pembentuk Stucco Pattern ini adalah semen, air, dan pasir. Berikut adalah langkah-langkah yang harus diikuti bila kita ingin membuat stucco pattern pada permukaan dinding :
  • Alat yang perlu disiapkan adalah : ember pencampur semen, pasir, dan air; pengaduk; kompresor, alat penyemprot semen; roskam / sendok semen. Yang paling penting, siapkan juga cetakan untuk membentuk pola sesuai keinginan atau alat yang akan dipergunakan untuk membentuk pola pada dinding, misalkan sapu, sikat, dll.
  • Bersihkan bagian permukaan yang akan diplester dari serpihan atau kotoran. Hal ini penting dilakukan agar tidak mengganggu kerekatan.
  • Siapkan adukan. Bila anda mempergunakan semen biasa, campurlah semen dengan pasir yang sudah dicuci dan disaring halus. Anda dapat pula mempergunakan semen instant yang banyak terdapat di pasaran
  • Bila Anda menghendaki pola yang berbentuk geometris, semprotkan bahan ke dalam pola yang telah disiapkan, lalu rekatkan ke bidang dinding. Setelah adukan mulai mengering, barulah Anda bisa melepaskan cetakan perlahan-lahan.
  • Bila Anda menghendaki pola yang berbentuk tekstur yang bersifat acak, maka semprotkan adukan ke bidang dinding. Setelah itu, tunggulah sebentar, kemudian barulah anda bentuk pola yang dikehendaki dengan menggunakan roskam pada bidang dinding tersebut.
Setelah tahap pencetakan atau pembentukan pola, tahap selanjutnya adalah finishing. Berikut langkah-langkah finishing dalam teknik stucco pattern :
  • Tunggu sampai hasil cetakan / pola di dinding kering betul. Lebih baik apabila Anda menunggu satu-dua hari sebelum memulai tahap finishing.
  • Gunakan sikat kawat untuk menyapu seluruh permukaan plesteran. Lakukan dengan hati-hati supaya tidak merusak pola yang telah dibuat. Langkah ini bertujuan untuk menghilangkan serpihan dan membuat permukaan semakin kasar dan siap untuk dicat.
  • Campurkan setengah cangkir sodium bicarbonate dan seperempat cangkir deterjen cair dengan seember air. Gunakan sikat pembersih untuk mencuci permukaan semen. Bilas campuran pembersih dengan menggunakan selang. Biarkan semen benar-benar kering sebelum menerapkan cat.
  • Gunakan cat semprot untuk pengecatan agar cat dapat menembus plesteran. Putar tombol sprayer pada area tertentu dan semprot secara bertahap pada lapisan atas plesteran. Harus diingat, Anda harus menyemprot dari berbagai arah supaya seluruh permukaan pola dapat terlapisi cat secara merata. Ikuti petunjuk pada label cat untuk waktu pengeringan yang benar, bergantung dari jenis cat yang Anda gunakan. Jauhkan barang-barang dari dinding plester selama setidaknya satu minggu untuk memastikan cat benar-benar kering.
Susah ya? Memang. Tapi setelah stucco pattern ini jadi, Anda akan memperoleh suatu bidang dinding dengan efek dramatis yang luar biasa. Padukan stucco pattern ini dengan teknik pencahayaan yang tepat, sehingga Anda akan mendapatkan kesan kontras yang diperoleh dari gelap terang akibat pembayangan pada tekstur yang ditimbulkan pada bidang dinding. Stucco Pattern ini juga memiliki kelebihan yang lain berupa daya tahannya yang lebih lama apabila dibandingkan dengan teknik finishing dinding yang lain, misalnya cat atau wallpaper. Semen sebagai bahan utama, ternyata mempunyai kemampuan untuk mengeluarkan uap air, sehingga plester pola ini lebih tahan lama terhadap jamur.
Ohya, satu lagi. Sebaiknya aplikasikan plester pola ini cukup pada satu bidang dinding yang menjadi aksen dalam ruangan. Karena apabila seluruh bidang dinding yang ada ditutup dengan teknik ini, maka bukan kesan dramatis yang didapat, tapi justru terlalu crowded. Selamat ber-Stucco Pattern ya.
(sumber materi dan gambar : properti.kompas.com; ehow.com; wisegeek.com; colourbox.com; sensationaldesign.com)
Septana Bagus Pribadi, ST, MT
Staff Pengajar Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Undip.
Tulisan ini dimuat di Rubrik Bale, Harian Suara Merdeka

properti kompas com
solusiproperti.com
septanabp.wordpress.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages