Cara membersihkan abu vulkanik

Abu vulkanik merupakan gangguan yang besar karena dapat masuk ke seluruh bagian rumah dan kantor, termasuk perangkat elektronik seperti televisi, komputer dan lainnya. Masuknya abu ini bisa menyebabkan kerusakan peralatan elektronik.Abu vulkanik berbeda dari debu biasa. Sudutnya yang runcing bisa menggores permukaan yang kena, ketika dibersihkan dengan dengan kain atau sikat. Secara alami, hujan dan angin dapat menghapus abu. Tapi, ketika jumlah abu banyak, maka proses hilangnya abu secara alami berjalan terlalu lambat.Jika dibawa angin, daerah yang awalnya bersih, bisa tertutup abu yang dibawa angin. Abu vulkanik ini bisa bertahan di lingkungan selama berbulan bulan atau tahun setelah letusan. Sehingga abu harus dihapus secara manual.Bagaimana prosedur yang perlu dilakukan sebelum membersihkan abu vulkanik.

Berikut tip lengkap membersihkan abu vulkanik dari The International Volcanic Health Hazard Network.
Tips umum:
- Setiap orang yang membersihkan abu vulkanik harus memakai masker debu
- Pakai kacamata, bukan daripada lensa kontak, untuk mencegah iritasi mata.
- Basahi terlebih dahulu sebelum dibersihkan dengan sekop. Jika membersihkan debu di atap janganlah berlebihan membasahi abu, karena bisa merruntuhkan atap.
- Hati hati saat membersihkan abu di atap/tangga. Karena abu membuat permukaan lebih licin.
- Jangan menyapu abu kering karena abu malah bisa menyebar dan bercampur dengan udara.

Untuk membersihkan abu vulkanik di luar ruangan, perlu beberapa langkah khusus.

- Koordinasikan dengan tetangga dan komunitas. Pembersihan abu di atap, halaman atau jalan harus dikoordinasikan untuk mencegah pembersihan yang berulang-ulang. Karena abu mudah menyebar.
- Untuk mencegah kerusakan mesin atau peralatan lainnya, menyegel peralatan sampai abu hilang dari lingkungan sekitarnya
- Usahakan, saat membersihkan abu, jangan sampai abu malah masuk ke bangunan, mesin, kendaraan, saluran air atau penampungan air
- Basahi abu dengan mencipratkan air. Hal ini akan memudahkan dalam pembersihan dan mencegah angin menerbangkan abu.
- Gunakan sekop untuk membersihkan sebagian besar endapan abu tebal (lebih dari 1 cm). Gunakan sapu untuk membersihkan abu dalam jumlah yang lebih tipis.
- Buanglah abu di kantong plastik yang cukup kuat untuk menampung abu.

Yang tidak boleh dilakukan:

- Abu jangan diberi air terlalu banyak karena akan membentuk massa yang keras
sehingga akan lebih sulit untuk dibersihkan. Jika di atas atap, abu yang bercampur air ini akan memberi beban lebih berat, sehingga dapat menyebabkan runtuhnya
atap.
- Jangan membuang abu di taman atau di pinggir jalan.
- Jangan mengalirkan abu ke talang, saluran air. Hal ini akan menyumbat saluran
tersebut.
- Jangan berkendara di jalanan yang dipenuhi dengan abu, jika memang tidak
diperlukan. 
Perlu diketahui bahwa abu vulkanik dapat merusak kendaraan bermotor.

Bagaimana membersihkan abu vulkanik di dalam ruangan?

Pembersihan di dalam ruangan lebih hanya boleh dilakukan jika pembersihan di luar ruangan sudah selesai. Secara umum, seluruh permukaan harus disedot (vacummed) untuk menghilangkan sebanyak mungkin abu yang menempel, misal pada karpet, perabotan rumah tangga, peralatan kantor dan lain sebagainya. Dianjurkan memakai penyedot debu (vacuum cleaner) yang penyaringannya tinggi

Periksa pintu, jendela, ventilasi. Diperlukan kontrol terhadap perpindahan abu dari luar ruangan ke dalam ruangan melalui baju dan sepatu. Jika cuaca sedang panas, dimana jendela selalu terbuka, pembersihan abu diperlukan beberapa kali dalam sehari.

Langkah langkahnya
- Bersihkanlah rumah ketika area di luar rumah anda sudah dibersihkan.
- Buka semua pintu dan jendela sebelum mulai membersihkan.
- Gunakan satu pintu masuk dan keluar untuk menghindari kontaminasi abu pada area yang sudah dibersihkan.
- Bersihan dengan efektif, seperti mencuci dengan air dan deterjen, menggunakan kain lembab dan penyedot debu (vacuum cleaner) sangat dianjurkan. Setelah disedot, karpet dan perangkat dari kain seperti tirai dapat dibersihkan dengan dicuci dengan deterjen.
- Hindari menggosok berlebihan, karena partikel abu tajam dapat memotong serat tekstil.
- Kaca, porselen, enamel dan permukaan akrilik dapat tergores jika dihapus terlalu
keras. Gunakan kain maupun spons yang telah dibasahi menggunakan air dan deterjen untuk menghilangkan abu dengan cara dioleskan, jangan ditekan.
- Menggosok abu pada permukaan kayu yang dipelitur (mengkilap) akan membuatnya pudar dan suram. Teknik yang lebih efisien ialah dengan menyedot debu terlebih dahulu, baru kemudian dihapus dengan kain bsah.
- Kain yang terkena abu harus dibilas dengan air yang mengalir dan dicuci secara hati-hati.
- Pakaian kotor karena abu butuh banyak sekali deterjen. Bersihkanlah terlebih dahulu pakaian dari abu yang menempel.

Yang harus dilakukan:
- Lembabkan terlebih dahulu abu yang menempel pada lantai dan masukkan
dalam kantong. Hal ini dilakukan untuk menghindari penyapuan abu kering.
- Gunakan kain pel basah untuk membersihkan lantai.
- Bersihkan computer, TV, radio dan pealatan elektronik dengan menggunakan
penyedot debu (vacuum cleaner) atau kompresor Matikanlah suplai listrik
sebelum melakukan perawatan terhadap barang?]barang elektronik.
- Beberapa bulan setelah hujan abu perawatan terhadap air conditioner (AC) dan filter harus dilakukan dengan secara terus-menerus. Bersihkanlah kulkas, kompor, terutama pada bagian saluran udara.

Yang tidak boleh dilakukan:
- Jangan gunakan sikat penyapu lantai untuk membersihkan debu, karena partikel
debu dapat melayang lagi ke udara.
- Jangan membersihkan dengan meniup dengan kompresi udara karena akan membuat abu melayang lagi ke udara.
- Jangan gunakan kipas angin atau pengering pakaian listrik yang mungkin
membuat abu melayang lagi ke udara.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages