Membuat Sumur Resapan dengan Teknik Sumur Injeksi (artificial recharge)


Air tanah merupakan sumber air yang sangat penting bagi makhluk hidup. Air tanah tersebut tersimpan dalam lapisan yang disebut akuifer. Akuifer merupakan sumber air tanah yang sangat penting. Akuifer tersebut dapat dijumpai pada dataran pantai, daerah kaki gunung, lembah antar pegunungan, dataran aluvial dan daerah topografi karst. Namun pada masa sekang ini keberadaan air tanah sudah semakin menipis, bahkan pada beberapa wilayah di DKI Jakarta seperti di Jakarta utara dan sebagian wilayah Jakarta barat keberadaan air tanah bias dikatakan suda hamper tidak ada.

Salah satu faktor yang menyebabkan banjir dan menurunnya permukaan air tanah di kawasan perumahan adalah proses alih fungsi lahan. Proses alih fungsi lahan dari lahan pertanian atau hutan ke perumahan akan dapat menimbullkan dampak negatif, apabila tidak diikuti oleh upaya-upaya menyeimbangkan kembali fungsi lingkungan. Disisi lain dipicu oleh pengembangan fisik bangunan rumah yang terlalu pesat ke arah horisontal yang menyebabkan tidak adanya lagi area terbuka sebagai resapan air, sehingga air yang meresap ke dalam tanah menjadi kecil dan memperbesar volume aliran air permukaan


Air tanah merupakan sumber air yang sangat penting bagi makhluk hidup. Namun pada masa sekang ini keberadaan air tanah sudah semakin menipis. Salah satu faktor yang menyebabkan banjir dan menurunnya permukaan air tanah di kawasan perumahan adalah proses alih fungsi lahan. Proses alih fungsi lahan dari lahan pertanian atau hutan ke perumahan akan dapat menimbullkan dampak negatif, , sehingga air yang meresap ke dalam tanah menjadi kecil dan memperbesar volume aliran air permukaan.



2.1.   Sumur Injeksi
        Sumur injeksi merupakan salah satu dari sekian banyak cara atau teknik imbuhan buatan (artificial recharge), dengan cara menginjeksikan air ke dalam akuifer di bawahnya.Teknik sumur injeksi memerlukan instalasi pemompaan bertekanan tingi yang digunakan untuk memaksaan air untuk masuk ke dalam lapisan  akuifer,

Sumur injeksi berfungsi memberikan imbuhan air secara buatan dengan cara menginjeksikan air ke dalam lapisan akuifer. Sasaran  lokasi adalah daerah peresapan air  di kawasan budidaya, permukiman, perkantoran, pertokoan, industri, sarana dan prasarana olah raga serta fasilitas umum lainnya.
Tujuan diterapkannya teknologi sumur injeksi adalah :
1.      Pelestarian sumber daya air tanah, perbaikan kualitas lingkungan dan membudayakan kesadaran lingkungan.
2.      Membantu menanggulangi kekurangan air bersih.
3.      Menjaga kesetimbangan air di dalam tanah dalam sistem akuifer pantai.
4.       Mengurangi limpasan permukaan (runoff) dan erosi tanah.

Manfaat sumur resapan adalah:
1.      Mengurangi aliran permukaan  sehingga dapat mencegah / mengurangi terjadinya banjir dan genangan air.
2.      Mempertahankan dan meningkatkan tinggi permukaan air tanah.
3.      Mengurangi erosi dan sedimentasi
4.      Mengurangi / menahan intrusi air laut  bagi daerah yang berdekatan dengan kawasan pantai
5.      Mencegah penurunan  tanah (land subsidance)
6.      Mengurangi konsentrasi pencemaran air tanah



2.2.   Akuifer
        Akuifer adalah lapisan tanah yang didalamnya menyimpan air tanah.Akuifer merupakan sumber air tanah yang sangat penting. Akuifer tersebut dapat dijumpai pada dataran pantai, daerah kaki gunung, lembah antar pegunungan, dataran aluvial dan daerah topografi karst
Akuifer ditinjau dari sistemnya terdiri dari akuifer tak tertekan, akuifer semi tertekan dan akuifer tertekan. Akuifer dataran pantai pada umumnya berkembang sebagai daerah pemukiman yang padat (misal Jakarta) hal ini disebabkan karena akuifer daerah ini merupakan sumber air tanah yang sangat penting bagi daerah kota daerah tersebut. Air tanah di daerah tersebut disamping dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan kota juga digunakan untuk pertanian.
Pada Gambar 1 digambarkan mengenai hidrogeologi suatu sistem akuifer pantai yang terdiri dari tak tertekan dengan lapisan dasar impermeable, akuifer tak tertekan dengan dasar bebas dan akuifer tertekan. Secara lebih umum susunan hidrogeologi dalam lingkungan pantai adalah suatu jajaran lapisan dengan berbagai kondisi terdiri dari kombinasi lapisan akuifer tertekan dan tak tertekan.


 Dengan Lapisan Dasar Impermeabel. B = Akuifer tak Tertekan Pulau Dengan Dasar Bebas. C = Akuifer Tertekan.
Kondisi lapisan akuifer daerah pantai pada umumnya tidak seideal dalam teori yaitu yang hanya terdiri dari lapisan akuifer tunggal akan tetapi amatlah kompleks. Lapisan akuifer yang paling atas dapat sebagai lapisan akuifer tertekan atau dapat juga sebagai lapisan tak tertekan. Tebal tipis lapisan akuifer di berbagai tempat tidak sama (seragam).

Untuk menggambarkan kondisi pantai, suatu penampang hidrogeologi ideal ditunjukkan sebagai suatu sistem akuifer pantai berlapis yang lepas pantainya diperluas hingga ke dasar tebing seperti Gambar 2. Dalam kedaan alami, kondisi yang tidak terganggu, terdapat suatu garis kemiringan hidrolik seimbang yang mengarah kelaut, dalam setiap akuifer dengan air tawar yang mengalir kelaut (Gambar 2.a). Di lapisan paling atas pada akuifer tak tertekan air tawar mengalir bebas kelaut. Di bawahnya pada akuifer tertekan air tawar mengalir ke laut melalui bocoran terus ke lapisan atas dan atau mengalir bebas ketebing.


Yang Ideal Suatu Sistem Akuifer Pantai di bawah kondisi “steady-state” suatu “interface” yang tidak berubah dipertahankan bentuk dan posisinya ditentukan oleh potensi air tawar dan garis kemiringan. Pada suatu kasus sistem satu lapisan, air laut pada dasarnya akan statis pada kondisi “steady-state”. Pada sustu sistem lapisan, jika ada kebocoran vertikal air tawar kedalam suatu daerah air asin, pada daerah ini air yang bercampur akan menjadi tidak statis.

Perubahan di dalam tanah oleh imbuhan atau perubahan luas aliran dalam daerah air tawar, menyebabkan perubahan “interface”. Penurunan aliran air tawar yang masuk ke laut menyebabkan “interface” bergerak ke dalam tanah dan menghasilkan intrusi air asin ke dalam akuifer. Sebaliknya suatu peningkatan aliran air tawar mendorong “interface” ke arah laut. Laju gerakan “interface” dan respon tekanan akuifer tergantung kondisi batas dan sifat akuifer pada kedua sisi “interface”.
Pada sisi dengan air asin dapat bergerak kedalam atau keluar, pada sistem akuifer efek dari gerakan interface mempengaruhi perubahan debit air tawar di lepas pantai. Dalam suatu sistem akifer berlapis, air asin dapat masuk akuifer oleh aliran melalui akuifer tersingkap atau bocoran yang melewati lapisan pembatas atau lantai laut (Gambar 2 b).
Pengelolaan sumberdaya air tanah memerlukan suatu pengetahuan dinamika fisik aliran air dalam tanah terhadap fenomena intrusi air asin. Untuk alasan ini, maka diperlukan suatu usaha meresapkan air hujan ke dalam tanah baik secara alami maupun artifisial (buatan).
Masuknya air hujan kedalam tanah secara alami terjadi pada daerah-daerah yang porus misalnya sawah, tanah lapangan, permukaan tanah yang terbuka, Hutan, halaman rumah yang tidak tertutup dll. Air hujan yang jatuh ke permukaan tanah pada awalnya akan membasahi tanah, bangunan, tumbuh-tumbuhan dan batuan. Ketika air hujan tersebut jatuh pada daerah yang berpori maka akan meresap kedalam tanah sebagai air infiltrasi, air tersebut semakin lama akan meresap lebih dalam lagi sampai memasuk

2.3.      Persyaratan Penerapan Sumur Imjeksi




a.    Persyaratan Penempatan Sumur Injeksi
      Penerapan metode injeksi dengan cara memompa air melalui sumur bor, mempunyai keuntungan dalam hal kemudahan untuk melakukan penempatan sumur di lapangan, yang sifatnya sangat fleksibel dengan catatan bahwa kondisi bawah permukaan belum di ketahui. Namun untuk penempatan lokasi instalasi pemompaan (untuk penginjeksian) yang besar memerlukan tempat yang tepat dan strategis, karena diperlukan system perpipaan dari lokasi pengambilan air, yang dalam hal ini banjir ke lokasi sumur injeksi. Luasan yang menyusut memaksa di lakukannya pemindahan letak lokasi pengambilan air, pada hal daerahnya tidak rata. Selain itu, penempatan gudang bahan bakar dan mesin-mesin pemompaan menjadi sangat penting juga
   b. Persyaratan Konstruksi Sumur Injeksi
Persyaratan untuk konstruksi sumur injeksi biasanya masih berada di bawah kendali untuk bias diatasi oleh perencana meskipun kadang-kadang bias muncul kesulitan yang tidak diharapkan. Selama perencanaan bias dilakukan dengan matang dan dilaksanakan secara berhati-hati, biasanya akan diperoleh kualitas konstruksi sumur injeksi yang baik dan memuaskan.
c.    Persyaratan Kualitas Air Sumber Untuk Imbuhan
Kualitas atau mutu air yang diinjeksikan kedalam system akuifer harus sama atau lebih baik dari kualitas air dari akuifernya sendiri. Persyaratan ini harus dipatuhi dan masih berada dalam kendali para perencana. Artinya kalau kualitas air sumber tidak memenuhi syarat, maka harus dilakukan tindakan perbaikan mutu air sampai pada tingkat yang bias diterima. Seperti diketahui air untuk imbuhan bisa saja mengandung bakteri yang bisa menyumbat pipa penyaring (screen) dan material akuifer disekeliling sumur injeksi. Selain itu bisa saja kualitas air yang berbeda antara air imbuhan dan dan air aslinya, menimbulkanreaksi kimia yang tak dikehendaki atau mengandung sedimen yang mengganggu, misalnya lanau yang bisa mengurangi kemampuan untuk penginjeksian.
   d. Persyaratan Kondisi Akuifer
Ketiga macam akuifer yang telah disebutkan diatas sangat menentukan tingkat kemudahan proses penginjeksian air. Terdapat tiga jenis material media akuifer, yaitu akuifer batuan butiran (granular deposit aquifer) ataukah akuifer batuan berongga berupa retakan (fractures), rekahan (fissures) dan alur larut (solution channels) ataukah akuifer batuan rekahan (fractures) dan kekar (joints
                                                                        

Ø  Sumur injeksi merupakan salah satu dari sekian banyak cara atau teknik imbuhan buatan (artificial recharge), dengan cara menginjeksikan air ke dalam akuifer di bawahnya.
Ø  Tujuan diterapkannya teknologi sumur injeksi adalah :
1.      Membantu menanggulangi kekurangan air bersih.
2.      Menjaga kesetimbangan air di dalam tanah dalam sistem akuifer pantai.
3.       Mengurangi limpasan permukaan (runoff) dan erosi tanah.
Ø  Manfaat sumur resapan adalah:
1.      Mengurangi aliran permukaan  sehingga dapat mencegah / mengurangi terjadinya banjir dan genangan air.
2.      Mempertahankan dan meningkatkan tinggi permukaan air tanah.
     3.  Mengurangi erosi dan sedimentasi
4.      Mengurangi / menahan intrusi air laut  bagi daerah yang berdekatan dengan kawasan pantai
5.      Mencegah penurunan  tanah (land subsidance)
6.      Mengurangi konsentrasi pencemaran air tanah

Sumur injeksi merupakan salah satu salah satu cara  atau tekniik yang daianjurkan pemda DKI Jakarta untuk mengatasi masalah banjir dan kerisis air tanah yang melanda Jakarta, oleh karna itu pembangunan sumur ijeksi direalisasikan di Jakarta karena pembangunan sumur injeksi betujuan untuk :
1.      Pelestarian sumber daya air tanah, perbaikan kualitas lingkungan dan membudayakan kesadaran lingkungan.
2.      Membantu menanggulangi kekurangan air bersih.
3.      Menjaga kesetimbangan air di dalam tanah dalam sistem akuifer pantai.
4.       Mengurangi limpasan permukaan (runoff) dan erosi tanah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages