II . ELEMEN ATAP
Oke, lanjut lagi tentang maketnya.
Kali ini saya akan membahas tentang atap ya. Langsung saja. Bahan-bahan yang biasa dipakai untuk atap bangunan dalam maket adalah :
1. ATAP ACRYLIC.
Di pasaran memang dijual bahan atap khusus maket dari bahan Acrylic. Sudah ada cetakan pola gentengnya dengan berbagai skala, sudah berwarna pulak. Kayak gini nih bahannya :
Tapi terus terang, saya tidak pernah menggunakan bahan atap jenis ini. kenapa ?
- Motongnya super duper susah. pernah nyoba motong acrylic setebal 2mm? kalau belum, coba dulu sannaaa (nada iklan mie instan). Susah sekali. Lebih dari 10 tarikan cutter dengan kondisi perut kenyang belum tentu bisa terpotong. Dan dijamin, sejak hari kedua memakai bahan ini sudah ada plester yang tertempel di buku ketiga jari telunjuk anda karena lecet kena tekanan cutter.
- Warna yang available, biasanya merah ngejreng. Mana mau arsitek dikasih warna merah ngejreng kayak gitu, jadi pasti akan diwarna lagi pakai cat. Nah kalau memang mau diwarna lagi, buat apa beli bahan yang sudah ada warnanya.
- Harganya muahaal. (ini alasan yang utama sebenarnya, hahaaa). Kan sebagai perusahan maket yang mengutamakan profit saya harus berusahan menekan cost produksi seminimal mungkin :)
2. BAHAN SINGLE FACE / CORRUGATED PAPER.
Sungguh sangat beruntung bagi para maketor, di dunia packing furniture ada bahan yang dikenal dengan nama single face (kadang disebut corrugated paper). Apanya twoface yang di Batman? nggak ada hubungannya. Kalau anda iseng nyobek-nyobek kardus bekas, anda perhatikan. Bahan kardus biasanya terdiri dari dua lembar kertas coklat yang di tengahnya terdapat kertas coklat lagi yang bergelombang kayak asbes. Nah, single face persis seperti itu, tapi tanpa lapisan pinggir yang kedua.
Ini nih gambarnya.
Single face dijual dalam bentul lembaran atau gulungan. Ada yang berwarna sih. Tapi seperti saya katakan tadi, nggak mungkin mau arsitek dikasih warna-warna dasar kayak gitu. Jadi biasanya saya memilih warna coklat kardus yang nantinya bisa saya warnai sesuka saya.
Bagaimana cara pakainya sebagai atap maket?
- Potong dulu sesuai bidang atap yang dibutuhkan. Misal atap limasan, ya berarti anda potong 4 buah berbentuk segi tiga.
- Pola genteng yang vertikal sudah ada, terbentuk dari permukaan single face yang bergelombang. Lalu bagaimana cara membuat pola genteng horizontalnya. Gampang, anda ambil penggaris dan cutter, lalu buatlah irisan horizontal dengan jarak tertentu sesuai ukuran skala genteng pada maket anda. Irisan yang anda buat adalah pada muka bergelombangnya, bukan pada muka yang halusnya. Tapi hati-hati, jangan ditekan terlalu keras. Ingat, anda hanya perlu membuat pola horizontal, bukan memotong. Tapi kadang pola dengan potongan cutter kurang terlihat karena cutternya terlalu tajam. Bila demikian, gunakan ujung jarum (jarum apa saja, jarum pentul, jarum jahit) untuk membuat pola horizontal tadi. Dijamin anda akan cengar-cengir kegirangan melihat hasilnya.
- Setelah seluruh bidang atap jadi, yaudah tinggal dilem membentuk atap. Jangan lupa pakai ‘lem dewa’ (lem putih hahaa). Anda masih ingat postingan saya tentang lem kemarin? lem putih ketika kering akan bersifat doft, jadi nggak keliatan kalau udah finish.
Bagaimana untuk maket yang lebih detail dengan skala yang lebih kecil, 1 : 50 misalnya? hehee, jangan kuatir. Single face di pasaran ada dua macam, ada yang gelombang kecil, ada yang gelombang besar. Dua ukuran itu kayaknya cukup deh untuk mengakomodasi berbagai skala maket.
3. SEDOTAN KECIL, SEDOTAN BESAR, PEMBOLONG KERTAS, DAN KERTAS DUPLEK.
Wah, buat apa pula kegunaan sedotan kecil (sedotan seukuran sedotan minuman kotak), sedotan besar (sedotan biasa), pembolong kertas, dan kertas duplek pada maket? Weitsss… tunggu dulu, inilah bedanya pendekar maket yang sudah advance dengan tingkat pemula (maaf ya…. songong dikiiit).
- Sedotan kecil dan besar untuk membuat bubungan. Ya bubungan. Maketor sejati tidak akan puas hanya dengan bidang atap doang tanpa bubungan. Jadi, anda potong sedotan kecil atau sedotan besar itu (sedotan kecil untuk maket skala besar, sedotan kecil untuk maket skala besar) sesuai panjang bubungan pada atap maket anda. Lalu anda BELAH 3/4 nya. Belah? ya, dibelah, karena bubungan yang berbentuk lingkaran sempurna akan jelek dan sulit ditempel pada bagian atas pertemuan bidang atap. Oia, jangan sembarangan memilih sedotan ya. jangan yang murah dan warna warni itu, tapi pilihlah yang agak mahal yang warna putih. Bulatnya akan lebih sempurna. Kalau sedotan kecil dari mana? seperti saya katakan di atas tadi, belilah minuman kotak banyak-banyak.
- Pembolong kertas buat apa ?. Ya tentu untuk membolongi kertas. Ya, tapi kertasnya yang udah dibolongi buat apa? Bukan kertas yang sudah dibolonginya yang akan kita pakai. Tapi sisa-sisa nya berupa kertas bulet-bulet kecil yang biasanya tersimpan di bawah pembolong kertas itu. Buat apa kertas-kertas berbentuk lingkaran dengan diameter 5-6mm itu? ya untuk menutup ujung bubungan yang pakai sedotan besar tadi? memangnya anda pernah lihat bubungan rumah bolong gitu ? enggak kan ?. Lalu kalau bubungannya pakai sedotan yang kecil bagaimana nutupnya, kan kebesaran kalau pakai kertas limbah pembolong tadi. Sedotan yang kecil cukup anda sumbat dengan lem putih. beres.
- Kertas duplek. Kertas duplek untuk membuat lisplank. hehehe. (maketor advance po rak?). ya tinggal dipotong saja sesuai skala yang diperlukan, tempel dengan lem putih.
4. CAT PILOX
Kalau maket anda monochrome warna coklat, ya nggak perlu dicat. (dindingnya pakai duplex coklat). Tapi, kalau anda menghendaki warna lain, gunakan cat pilox. Jangan cat kuas ya. Modal dikit laah. Setelah model atap anda tertempel dan lem mengering sempurna. Tinggal finishing akhir aja dengan cat pilox. Bagian ngecat atap inilah yang luar biasa menyenangkan. Menyenangkan karena memang hasilnya akan berubah jadi bagus sekali. Dan kedua, biasanya saya memasang atap adalah benar-benar pada bagian terakhir suatu proses pembuatan maket. Artinya kalau saya sudah memasang atap, artinya ya maket saya sudah hampir selesai, dan tinggal menunggu invoice nya tentu saja. Hahaa.
5. ACRYLIC TIPIS.
Saya tidak pernah mau mempergunakan sampul mika sebagai bahan atap-atap yang transparan, misal skylight, canopy polycarbonate, dll. Kenapa? sampul mika terlalu tipis, dan nanti jadinya pasti melengkung walaupun sedikit. Nggak elite banget. Jadi, rogohlan kocek sedikit, belilah bahan acrylic yang paling tipis. Saya lupa, 0,5mm kali ya? tapi yang jelas jauh lebih tebal daripada mika sampul buku itu, dan bentuknya tidak akan menjadi deformasi.
Kalau polycarbonate biasanya ada garis-garisnya kan? nah semoga anda belum membuang jarum yang anda pakai untuk membentuk pola horizontal pada atap tadi. Dengan jarum itulah anda akan membuat pola garis-garis polycarbonate tadi. Kurang kerjaan ? nggak… worth it kok.
Okeee… sekian dulu ya. Wah jarang nih posting sekaligus 2 malam berturut-turut. Jangan kuatir, episode maket masih banyak,
septanabp.wordpress.com
Wah jadi keren.. Makasih om ilmunya
BalasHapus