Manusia tidak akan pernah bisa lepas dari air. Manusia membutuhkan air untuk berbagai kebutuhan. Dalam Astrologi Cina, unsur air dikenal sebagai salah satu dari lima unsur pembentuk alam semesta, selain kayu, api, tanah, dan besi. Tubuh manusia pun sebagian besar terdiri dari air. Manusia selalu merasa senang, tenang, dan nyaman apabila berada di dekat unsur tersebut. Tidak heran apabila manusia selalu berusaha untuk memasukkan unsur air di lingkungan tempat ia berada, termasuk ke dalam rumah tinggal.
Manfaat unsur air pada bangunan
Secara umum ada beberapa manfaat unsur air pada suatu rumah tinggal, antara lain :
- Secara psikologis, suara gemericik air akan memberikan efek yang menenangkan bagi manusia.
- Menurunkan suhu pada microclimate. Unsur air yang diletakkan di sekitar bangunan akan mendinginkan udara / angin yang akan masuk ke dalam bangunan, sehingga suhu di dalam rumah akan lebih sejuk.
- Meningkatkan aspek estetis. Keberadaan kolam yang didesain dengan menarik, akan meningkatkan kualitas visual bagi penghuni rumah.
- Peluang budidaya dan pengembangan hobi. Dengan adanya kolam ikan hias di rumah akan memberikan manfaat besar bagi yang memiliki hobi memelihara atau membiakkan ikan hias misalnya, bahkan tidak mungkin akan bisa memberikan penghasilan tambahan yang cukup signifikan.
Unsur air di dalam Feng Shui
Istilah Feng Shui sendiri secara harfiah berarti ‘angin’ (Feng) dan ‘air’ (Shui). Jadi, air memegang peranan penting dalam desain rumah tinggal yang menggunakan pertimbangan Feng Shui. Ada beberapa aturan dasar penerapan unsur air dalam bangunan yang baik menurut Feng Shui :
Pertama, air yang alami, seperti danau, sungai, teluk, memiliki pengaruh yang jauh lebih signifikan dibandingkan dengan air buatan manusia (kolam, akuarium, selokan, air mancur). Terbentuknya gunung, bukit, sungai, teluk, merupakan akumulasi dari kekuatan energi (Qi) yang ada. Jadi, jika di lingkungan bangunan terdapat air yang alami (natural), dan yang buatan manusia, maka yang alami harus diperhatikan terlebih dahulu keberadaannya.
Kedua, unsur air (kolam) tidak boleh berada di titik tengah rumah. Dalam ilmu metafisika China, bagian tengah rumah mewakili organ tubuh jantung (elemen Api), maka keberadaan air di tengah rumah akan menekan Api, sehingga dapat menyebabkan kerugian.
Ketiga, kolam harus bersih. Kolam yang kotor, menjadi sumber energi Yin, yang tidak baik untuk penghuni bangunan. Bau yang tidak sedap serta pemandangan yang kotor/ acak-acakan, lambat laun akan memberikan pengaruh negatif.
Keempat, suara gemericik yang ditimbulkan kolam jangan sampai mengganggu kamar tidur. Kamar tidur membutuhkan energi yang statis (tenang), supaya penghuni bisa beristirahat dengan baik. Jika terdapat suara air yang mengganggu, penghuni akan sering mengalami gangguan kesehatan, terutama pusing/ sakit kepala. Oleh karenanya, tidak baik meletakkan kolam (air mancur/ terjun) di sekitar kamar tidur.
Kelima, air mancur di depan rumah/ bangunan, harus masuk ke arah dalam bangunan. Qi harus ditarik masuk ke dalam bangunan. Sementara jika air terjun mengarah keluar, berarti menghalangi energi (Qi) yang hendak masuk ke dalam bangunan.
Keenam, dalam segala kondisi, hindari peletakan air di sektor Selatan, Barat, Barat Laut, Timur Laut.
‘Air Baik’ dan ‘Air Jahat’
Pada Feng Shui, air yang baik disebut Sheng Qi, dan air yang jahat disebut Sha Qi. Pada dasarnya ada lima perbedaan utama Sheng Qi dan Sha Qi. Sheng qi adalah air mengalir perlahan, berkelok-kelok dan lebar, lembut, tenang, bersih dan terus menerus mengalir. Sedangkan Sha qi adalah mengalir kencang, lurus dan sempit, kasar, bergemuruh, bau, dan tergenang (mandeg). Walaupun unsur air tersebut memiliki lokasi yang tepat pada sebuah bangunan, namun jika bersifat jahat (Sha qi), maka pengaruh negatiflah yang akan didapatkan.
Pertimbangan Teknik dan Arsitektural
Terlepas dari kepercayaan terhadap Feng Shui tersebut, secara ilmu teknik dan arsitektural, pembuatan kolam atau air mancur haruslah direncanakan dengan baik. Ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan dalam pembuatan kolam, yaitu :
- Pertimbangkan ketersediaan lahan. Jangan sampai kolam yang dibangun justru akan menghabiskan sisa lahan dan mengurangi kenyamanan beraktivitas.
- Pertimbangkan ketersediaan sumber air. Hal ini berkaitan dengan besaran kolam yang akan Anda buat. Apabila Anda tinggal di daerah yang sulit dengan air, sebaiknya jangan membuat kolam dengan volume air yang terlalu banyak.
- Pertimbangkan keamanan. Bagi Anda yang memiliki anak yang masih kecil (balita), faktor keamanan mutlak harus diperhatikan. Berilah pagar pembatas yang cukup kokoh dan kuat apabila Anda tetap ingin membuat kolam di rumah.
- Pertimbangan maintenance dan perawatan. Sediakan saluran pembuangan untuk pengurasan dan pembersihan secara berkala. Buatlah gambar as build drawing (gambar berdasarkan kondisi terbangun) untuk mengetahui jaringan dan lokasi pipa-pipa yang tertanam. Akan sangat memudahkan bila sewaktu-waktu Anda memerlukan perbaikan atau penggantian pipa yang bocor.
- Untuk kolam yang menggunakan batu alam sebagai finishing, aplikasikan coatingyang tepat sesuai jenis batu dan nuansa estetis yang diinginkan. Kondisi lembab karena air adalah kondisi ideal bagi jamur dan lumut untuk tumbuh di batu alam.
- Rencanakan konstruksi dengan baik. Pilihlah semen yang baik dengan campuran yang tepat untuk menghasilkan konstruksi kolam yang kuat dan tidak bocor.
Demikian sedikit tips bila Anda ingin membuat suatu kolam yang akan menjadi tempat idaman seluruh anggota keluarga ketika berkumpul di rumah di sore hari. Selamat bermain air…
(sumber materi dan gambar : teojaya.herobo.com; architectaria.com; rajakamar.com; flickr.com; ideaonline.co.id; bestlandscapingandgardening.com; indahcahyaniii.blogspot.com; solusiproperti.com)
Septana Bagus Pribadi, ST, MT
Staff Pengajar Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Undip.
Naskah Asli yang dikirim ke Redaksi Harian Suara Merdeka untuk dimuat di Rubrik Bale Hari Minggu tgl 28 Okt 2012
septanabp.wordpress.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar