5 Kesalahan dalam melapisi dak/atap dengan Waterproof


Kebocoran dak atap sekecil apapun tetap saja membuat plafon menjadi rusak dan menjadikan kita frustasi dengan keadaan tersebut. Apalagi dengan terpasang interiaor atap yang tadinya sesuai dengan warna dan akhirnya menjadikan pemandangan yang tidak nayaman pada atap rumah kita, dan lantaipun menjadi basah dan tak nyaman di gunakan berkumpul keluarga.
Meskipun fungsi dari Waterproof adalah sebagai pelindung kebocoran yang ada di rumah anda. Tetapi masih banyak sekali yang mengeluhkan akan kebocoran di rumah. Sebagian besar yang lainya ada yang menyalahkan bahwa produk yang di jual di pasaran adalah dibawah standar. Padahal bisa jadi dalam penggunaan dan pemasangan yang salah. Berikut ini 5 kesalahan dalam melapisi atap dengan waterproof.

1. Salah Persepsi
Waterproof memiliki masa waktu kadaluarsa dalam fungsi perlindunganya, yang sifatnya tidaklah abadi. Banyak yang menganggap area yang sudah di lindungi dengan Waterproof selamanya tidak akan bocor. Padahal dalam masa waktu kurang-lebih 2 tahun fungsi Waterproof akan tidak seperti saat awal pelapisan. Jadi lakukan penggunaan Waterproof setiap 2 tahun sekali, agar tetap terhindar dari kebocoran. 

2. Salah Alamat
Mengetahui titik bocor iini sangatlah penting, jangan sampai salah alamat penentuan terhadap kebocoran yang ada. Apabila titik bocor dak parah, jangan langsung melapisi dengan menggunakan Waterproof, jika tejadi keretakan pada genteng, maka lakukan penambalan terlebih dahulu dengan menggunakan semen, kemudian jika sudah tertutup rapat, sudah kering tambalanya, bebas dari debu yang menempel yang menghalangi tempelnya Waterproof pada atap, dan tidak ada lumut pun yang menghalangi. Barulah di lapisi dengan Waterproof. 

3. Salah Waktu
Jika semalam terjadi kebocoran pada rumah anda, jangan sampai melakukan pengecatan/ melapisi dengan Waterproof pada pagi harinya. Area yang mau diberi waterproof harus kering bukan dalam kondisi basah. Jika kondisi masih mendung maka tutuplah pada bagian yang bocor dengan menggunakn plastik atau terpal, untuk menanggulangi kebocoran. Setelah sempurna kering maka barulah di lakukan pelapisan dengan menggunakan waterproof. 

4. Salah Bahan
Beda bahan, beda aplikasi. Ada 5 jenis bahan dasar Waterproof, yaitu Bitumen, semen, polimer, akrilik, dan membran. Bitumen dan semen membutuhkan bahan tambahan lapisan pelindung (screed protection), karena dia tidak dapat di ekspos, tetapi tahan terhadap air menggenag. Sedangkan akrilik, polimer, dan membran, tidak tahan dengan genangan air. Hanya kelebihan dari ketiganya dari sisi elastisitas, tahan UV, dan tahan cuaca. 

5. Salah Pengerjaan 
Cara pengerjaan Waterproof yang benar adalah seperti ini: bersihkan dari permukaan dari kotor atau sesuatu yang menghalangi temperlnya pelapis anti bocor, kemudian lakukan pelapisan dengan menggunakan kuas/ rol dengan 2 kali lapis. Pertama secara vertikal, tunggu sampai kering, kemudian lakukan kembali dengan arah Horizontal. Jarak antara lapisan satu dengan lapisan lainya adalam kurang-lebih 4 jam. Ini di lakukan agar lapisan berbentuk anyaman yang kuat. Lindungi lapisan yang belum kering dari hujan kurang-lebih selama 4 jam.

Bila Anda menginginkan hasil waterproofing yang maksimal, jangan lakukan 5 kesalahan diatas

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages