Mengetahui Estimasi Biaya Konstruksi / RAB

Estimasi Biaya Konstruksi



Estimasi Biaya Konstruksi, itulah yang harus anda lakukan bila ingin mengerjakan sebuah pekerjaan konstruksi. Sebelum membuat dokumen penawaran, seorang estimator harus membuat analisis biaya konstruksi untuk selanjutnya mengestimasi biaya konstruksi yang akan dicantumkan dalam dokumen penawaran. Secara umum dalam dokumen penawaran biaya konstruksi antara pihak konsultan, owner dan kontraktor mempunyai pendetailan yang berbeda. Tetapi perincian biaya yang dicantumkan meliputi dari biaya -biaya sebagai berikut : 
1. Biaya langsung (material, tukang dan peralatan) 
2. Biaya tak langsung 
3. Biaya tak terduga 
4. Biaya overhead, keuntungan 

Bagaimana para estimator mengestimasi biaya suatu proyek konstruksi bangunan? Untuk mereka yang tidak terbiasa melakukan estimasi, proses yang harus dijalani terlihat rumit. Seperti memperkirakan jumlah pekerja, jumlah bahan yang diperlukan, jumlah waktu pelaksanaan dan sebagainya. Selain kesulitan akibat parameter-parameter langsung yang berhubungan dengan biaya konstruksi, terdapat beberapa hal yang juga turut mempengaruhi keakuratan biaya estimasi yaitu waktu dan pengalaman dari estimator.

Mengapa selalu terjadi perbedaan perhitungan antara biaya estimasi dengan biaya aktual? Hal ini dapat terjadi karena beberapa hal yaitu : 
1. Perhitungan jumlah/volume 
2. Harga material 
3. Upah tenaga kerja 
4. Prakiraan produktivitas pekerja 
5. Metoda kerja 
6. Biaya peralatan konstruksi 
7. Biaya pekerjaan tak langsung 
8. Bayaran untuk sub-kontraktor 
9. Bayaran untuk supplier material 
10. Ketidak-pahaman kondisi lokasi 
11. Faktor-faktor yang bersifat lokal 
12. Biaya yang berkaitan dengan waktu pelaksanaan konstruksi 
13. Biaya-biaya awal pelaksanaan 
14. Overhead 
15. Pertimbangan keuntungan 
16. Alokasi resiko dan biaya tak terduga 
17. Kesalahan dalam rumusan estimasi 
18. Informasi dasar yang biasa digunakan untuk perumusan estimasi biaya 
19. Tekanan pasar 

Jenis Estimasi Biaya Konstruksi

Sudah baca penyebab perbedaan hitungan antara estimasi biaya konstruksi dengan perhitungan aktual? Agar tidak terjadi kerugian dalam mengerjakan kontrak pekerjaan konstruksi, ada beberapa jenis estimasi biaya konstruksi yang bisa anda pilih untuk menentukan harga. Tentunya sebelumnya harus disepakati antara kontraktor dengan owner metode mana yang akan dipakai. Berikut metode dan jenis estimasi biaya konstruksi tersebut : 
1. Estimasi Harga Pasti 
Ada dua metode yang bisa anda gunakan dalam membuat estimasi harga pasti :
a. Metode Lumpsum. 
Ini dilakukan bila jenis pekerjaan dan jumlahnya telah diketahui dan dikenal benar. Dalam hal ini resiko bagi kontraktor relatif tinggi. Owner diuntungkan dengan harga yang sudah pasti sehingga bisa membuat anggaran. 
b. Metode Harga Satuan. 
Metode harga satuan ditentukan berdasarkan harga per item pekerjaan. Dalam penawaran dicantumkan estimasi jumlah setiap jenis pekerjaan untuk kemudian ditotalkan brdasarkan gambar rencana arsitektur. 

2. Estimasi Harga Perkiraan 
Estimasi ini didasarkan fakta rincian biaya dari proyek sebelumnya. Beberapa metode yang bisa digunakan : 
a. Harga per Fungsi. 
Perhitungan berdasarkan pada estimasi setiap fungsi penggunaan. 
b. Harga Luas. 
Metode ini mendasarkan perhitungan luas persegi. 
c. Harga Volume. 
Harga volume didasarkan pada kubikasi volume bangunan. 
d. Modular Takeoff. 
Metode ini mengacu pada konsep modul kemudian dikalikan dengan seluruh proyek. 
e. Partial Takeoff. 
Metode dengan menggabungkan semua jenis pekerjaan yang sebelumnya diperkiraan berdasarkan harga satuan. 
f. Harga Satuan Panel. 
Metode ini dilakukan dengan mengasumsikan harga satuan per luas lantai, keliling, dinding, atap dan semua item pekerjaan lainnya. 

developerdankontraktor.blogspot.co.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages