Mengenal Cor Beton dan Cara Membuat Cor Beton yang Tepat. Salah satu faktor terpenting kwalitas dan ketahanan bangunan terletak pada cor betonnya. Dan bukan hanya teknik pengecorannya saja yang harus dilakukan dengan benar, namun juga pada adonan yang digunakan untuk membuat cor beton tersebut. Karena itu ketika mau mendirikan suatu bangunan atau rumah juga harus bisa mengetahu bagaimana teknik membuat cor beton secara baik dan benar.
Sedang material yang dibutuhkan yaitu pasir, semen, air dan batu atau kerikil. Masing-masing dari bahan ini jumlahnya juga disesuaikan dengan kebutuhan. Misalnya untuk cor beton yang besar maka kerikilnya juga berukuran agar besar bahkan ada yang menggunakan pecahan batu. Kemudian untuk pasirnya juga tidak jauh berbeda. Jika dipakai untuk membuat lapisan penutup maka harus disaring lebih dulu agar menjadi halus dan tidak perlu diberi campuran kerikil atau batu kecil.
Alat yang digunakan untuk membuat cor beton antara lain adalah adah atau ember yang dipakai untuk mengangkat material, sekop untuk mengambil material dan adonan yang sudah jadi, lalu sendok semen atau cetok untuk meletakan adonan cor pada tempat yang dikehendaki. Jika mau mengetes kwaliats cor beton bisa menggunakan alat yang dinamakan slump. Proses pekerjaan pembuatan cor beton ini dilakukan secara manual menggunakan tenaga manusia jika adonan cor yang dibutuhkan hanya sedikit saja. Jika jumlahnya banyak tentu harus menggunakan mesin.
Setelah semua alat dan bahan tersedia langkah berikutnya tinggal membuat adonan cor beton tersebut. Sebelum dicampur dengan air, semua material diaduk lebih dulu hingga menyatu. Jika masih ada warna tertentu misalnya hitam, berarti masih ada pasir yang belum diaduk. Demikian juga jika masih terdapat warna abu-abu yang mencolok, itu pertanda jika masih ada semen yang belum ikut teraduk. Jadi adonan ini harus menjadi satu warna saja abu-abu kehitaman.
Dan yang perlu diperhatikan komposisi dan perbandingannya harus diperhatikan dengan cermat agar tidak terjadi kesalahan. Masing-masing jenis dak atau cor beton punya standar komposisi yang berbeda-beda sesuai dengan fungsi dan penggunaannya.
Jika ingin mengetahui cara mencampur material yang baik dengan cara manual, pertama pasir diletakan pada suatu wadah atau tempat dan dibuat sedemikian rupa hingga bentuknya seperti gunungan. Kemudian campur bahan ini dengan batu kecil atau kerikil dan diaduk menggunakan cangkul dan sekop hingga menyatu dan dibuat seperti gunung kecil lagi. Setelah itu bagian atas atau puncaknya dibuat lubang yang cukup lebar seperti kawah.Langkah berikutnya lubang kawah ini diberi semen. Setelah itu material yang ada di bawah bisa dinaikan keatas dengan cangkul, sehingga material yang ada di tengah dan atas akan turun ke bawah. Angkat lagi bagian ini dengan teknik yang sama. Pekerjaan ini dilakukan secara terus menerus hingga semua material bisa menyatu dan tidak memunculkan warna tertentu.
Setelah itu bentuk kembali semua material seperti gunung kecil lagi dan di bagian atasnya dibuat lubang lagi untuk mengucurkan air. lakukan pekerjaan yang sama seperti di atas. Apabila airnya masih kurang bisa ditambah lagi dengan cara yang sama. Tapi pemakaian air ini harus diatur agar adonan tidak terlalu encer atau terlalu keras karena keduanya punya efek yang tidak bagus terhadap proses pengeringan dan kwaitas cor beton tersebut bila sudah jadi.
Setelah itu bentuk kembali semua material seperti gunung kecil lagi dan di bagian atasnya dibuat lubang lagi untuk mengucurkan air. lakukan pekerjaan yang sama seperti di atas. Apabila airnya masih kurang bisa ditambah lagi dengan cara yang sama. Tapi pemakaian air ini harus diatur agar adonan tidak terlalu encer atau terlalu keras karena keduanya punya efek yang tidak bagus terhadap proses pengeringan dan kwaitas cor beton tersebut bila sudah jadi.
Ada beberapa tukang yang menyesuaikan penggunaan air ini dengan cuaca yang sedang terjadi saat itu. Jika cuacanya sedang panas maka jumlah airnya bisa lebih banyak karena jika kurang proses pengeringan bisa terlalu cepat. Demikian pula sebaliknya bila cuaca sedang dingin maka airnya harus lebih sedikit agar proses pengeringan bisa berlangsung lebih cepat.
Jika memakai mesin pengaduk tentu lebih mudah dilakukan sebab tinggal mengikuti instruksi yang biasanya ditulis pada buku petunjuk. Tapi pada umumnya bila menggunakan mesin jumlah air yang digunakan lebih banyak agar proses pengadukan bisa berjalan lancar.
Komposisi Semen, Pasir dan Split Untuk Cor Beton
Ketentuan yang berlaku di Indonesia dalam perbandingan semen, pasir dan split untuk cor beton adalah menurut berat masing-masing bahan. Berarti jika perbandingannya adalah 1:2:3 untuk Semen : Pasir : Split, perbandingannya adalah 1 kg semen : 2 kg pasir : 3 kg split. Namun dalam perkerjaan di lapangan, biasanya perbandingan yang berlaku adalah menurut Volume. Jadi bila perbandingannya 1:2:3, maka perbandingan fisiknya adalah 1 m3 semen : 2 m3 pasir : 3 m3 split.
Pada prakteknya di lapangan, para tukang bangunan biasa menggunakan berbagai media yang sesuai volumenya sebagai alat perbandingan. Alat yang biasa di pakai sebagai takaran perbandingan adalah ember, sekop, pengki hingga dolak. Yang terpenting adalah perbandingannya harus pas! Misalkan menggunakan sekop, maka 1 sekop semen : 2 sekop pasir : 3 sekop batu split.
Patokan utama dari semua alat tersebut adalah 1 zak semen, semua perbandingan selalu mengikuti patokan semen ini. Berikut adalah beberapa perbandingan semen.
1 zak semen = 5 sekop pengki
1 zak semen = 1 dolak
1 zak semen = 0,024 m3 (ini merupakan zak semen ukuran 50kg yaitu 10 cm x 40 cm x 60 cm)
1 zak semen = 1 dolak
1 zak semen = 0,024 m3 (ini merupakan zak semen ukuran 50kg yaitu 10 cm x 40 cm x 60 cm)
www.bataringanciticon.com |
Berikut ini daftar Mutu Beton SNI Sesuai Standar Nasional Indonesia.
Mutu Beton | Semen (kg) | Pasir (kg) | Kerikil (kg) | Air (liter) | w/c ratio |
7.4 MPa (K 100) | 247 | 869 | 999 | 215 | 0.87 |
9.8 MPa (K 125) | 276 | 828 | 1012 | 215 | 0.78 |
12.2 MPa (K 150) | 299 | 799 | 1017 | 215 | 0.72 |
14.5 MPa (K 175) | 326 | 760 | 1029 | 215 | 0.66 |
16.9 MPa (K 200) | 352 | 731 | 1031 | 215 | 0.61 |
19.3 MPa (K 225) | 371 | 698 | 1047 | 215 | 0.58 |
21.7 MPa (K 250) | 384 | 692 | 1039 | 215 | 0.56 |
24.0 MPa (K 275) | 406 | 684 | 1026 | 215 | 0.53 |
26.4 MPa (K 300) | 413 | 681 | 1021 | 215 | 0.52 |
28.8 MPa (K 325) | 439 | 670 | 1006 | 215 | 0.49 |
31.2 MPa (K 350) | 448 | 667 | 1000 | 215 | 0.48 |
Contoh Kasus
Misalkan kita ingin membuat suatu bidang cor beton dengan mutu 1:2:3, dengan ukuran bidang 10 meter x 6 meter dan tebal 10 cm. Maka bisa kita hitung sebagai berikut:
Misalkan kita ingin membuat suatu bidang cor beton dengan mutu 1:2:3, dengan ukuran bidang 10 meter x 6 meter dan tebal 10 cm. Maka bisa kita hitung sebagai berikut:
- Total Volume beton yang akan dibangun adalah 10 x 6 x0.1 = 6 m3
- Total campuran tersebut adalah 1 + 2 + 3 = 6, itu berarti 1/6 adalah semen, 2/6 adalah Pasir, dan 3/6 adalah batu split.
- Maka keperluan semen = 6 m3 x 1/6 = 1 m3 : Pasir = 6 m3 x 2/6 = 2m3 : Split = 6 m3 x 3/6 = 3 m3
- 1 m3 semen adalah 1 : 0,024 = 41.6 = 42 zak semen (digenapkan)
Dari sana kita sudah mendapatkan anggaran dari berapa keperluan pembuatan cor beton tersebut dengan mengalikan keperluan 42 zak semen, 2 kubik pasir, dan 3 kubik split dengan harga yang berlaku saat ini.
Perbandingan semen, Pasir, Split = 1:2:3 setara dengan K-200 (352:731:1031)satuan Kg Kita lihat Jika semen 352=1 Maka Pasir 731/352= 2,0767 dan Splie 1031/352= 2,9289, atau (1 : 2,0767 : 2,9289). Shg kebutuhan 6M3 vol beton diperlukan Semen 2112Kg = 42,21 zak @50Kg. Pasir 4386Kg/1400= 3,133M3 dan Splite 6186Kg/1350 = 4,582M3, Air 2112 x 0,61= 1288-1290Liter.
BalasHapusTrimakasih atas pencerahannya cara membuat komposisi adukan beto co dah lantai.mudah2han bermanfaat bagi siapa saja yg mau membangun rumah hunian.makasih banyak.
BalasHapusKebetulan saya sedang memperkerjakan
BalasHapusBangunan gedung TPQ 2lantay
Sebentar lagi mau bikin dah Lantau
Smg diberi kelancaran.