Apakah pengertian dari kolom pada bangunan? Apa saja macam-macam kolom yang dapat dibuat untuk menopang beban tekan vertikal bangunan? Bagaimana pula cara membuat kolom bangunan yang baik dan benar sehingga menghasilkan suatu kolom rumah yang kokoh?
Pada bangunan, kolom merupakan batang tekan vertikal dari rangka struktur yang berfungsi sebagai pemikul beban dari balok. Peran kolom sangatlah penting bagi suatu bangunan, di mana runtuhnya kolom dapat berakibat pada keruntuhan sebagian dan atau keseluruhan struktur bangunan tersebut. Bisa dibilang, kolom inilah yang menjadi elemen terpenting penyangga beban tekan vertikal suatu bangunan sehingga dapat berdiri dengan tegak.
Pada dasarnya, suatu kolom bangunan dibuat dengan menggabungkan material yang tahan terhadap tarikan dan material yang terhadap tekanan. Besi dan beton adalah dua material yang paling sering dipakai untuk membuat kolom bangunan ini. Perlu diketahui, besi merupakan material yang paling tahan dengan tarikan, sedangkan beton ialah material yang paling tahan dengan tekanan. Kombinasi dari keduanya menghasilkan kolom yang sanggup menahan gaya tarik dan gaya tekan yang timbul pada suatu bangunan.
Prinsip kerja kolom bangunan yaitu meneruskan beban bangunan yang ditopangnya ke pondasi sehingga dapat berdiri tegak. Anda bisa membayangkan bagaimana kerangka tulang mampu membuat suatu makhluk hidup dapat berdiri tegak, begitulah prinsip kerja kolom bangunan. Penghitungan beban yang ditahan kolom dimulai dari beban atap yang akan menjalar ke kolom dan akhirnya beban dibawa ke permukaan tanah melalui pondasi.
Berdirinya setiap bangunan ditopang oleh kolom utama dan kolom praktis. Kolom utama adalah kolom yang berfungsi menyangga beban bangunan. Jarak yang ideal antar kolom utama yakni 3,5 meter. Untuk pembuatan bangunan berlantai dua sebaiknya dimensi kolom yang dipakai 20/20 dengan menggunakan tulangan pokok dari besi 12 mm sebanyak 8 buah dan besi begel berdiameter 8 mm dengan jarak 10 cm.
Sementara itu, kolom praktis ialah kolom yang membantu kolom utama dalam menopang beban suatu bangunan. Kolom praktis dibutuhkan untuk mengikat dinding sehingga dapat berdiri secara stabil. Idealnya, kolom praktis dibuat di pertemuan pasangan bata alias sudut-sudut dinding dengan jarak maksimal 3,5 meter. Kolom praktis dibuat dengan dimensi 15/15 dari besi tulangan beton 10 mm berjumlah 4 buah plus besi begel diameter 8 mm berjarak 20 cm.
Macam-macam kolom pada bangunan antara lain :
1. Kolom Ikat (Tie Column)
Kolom ikat (tie column) merupakan kolom yang memakai pengikat berupa sengkang lateral. Kolom ini dibuat dengan memasang tulang pada kolom menggunakan batang tulangan yang berbentuk pokok memanjang. Pada jarak tertentu, kolom-kolom ini diikat memakai pengikat sengkang ke arah lateral. Perlu diketahui, pemasangan tulangan ini berguna untuk mengikat tulangan pokok sehingga strukturnya lebih kokoh.
2. Kolom Spiral (Spiral Column)
Kolom spiral (spiral column) ialah kolom bangunan yang memanfaatkan pengikat berupa spiral. Secara teknis, wujud kolom spiral ini mirip sekali dengan kolom ikat. Tulangan berbentuk spiral dililitkan di sepanjang kolom menggunakan pola heliks. Pengikat berupa tulangan spiral ini dinilai lebih efektif karena akan membuat kolom sanggup menyerap deformasi yang cukup besar. Hal ini memungkinkan kolom spiral dapat mencegah bangunan mengalami runtuh keseluruhan.
3. Kolom Komposit (Composite Column)
Kolom komposit (composite column) adalah kolom yang diperkokoh menggunakan pipa atau gelagar baja profil secara memanjang. Pembangunan kolom komposit bisa dibuat dengan menambahkan tulangan pokok memanjang atau tanpa diberi batangan sama sekali. Kolom komposit diklaim memiliki tingkat kekuatan yang lebih kokoh dibandingkan dengan kolom tali dan kolom spiral.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar