Model rumah untuk daerah sekitar gunung api

aliran piroklastik dapat terjadi akibat runtuhan tiang asap erupsi plinian,letusan langsung ke satu arah, guguran kubah lava atau lidah lava dan aliran pada permukaan tanah (surge). Aliran piroklastik sangat dikontrol oleh gravitasi dan cenderung mengalir melalui daerah rendah atau lembah.Mobilitas tinggi aliran piroklastik dipengaruhi oleh pelepasan gas darimagma atau lava atau dari udara yang terpanaskan pada saat mengalir.
Kecepatan aliran dapat mencapai 150 250 km/jam dan jangkauan aliran dapat mencapai puluhan kilometer walaupun bergerak di atas air/laut.

Jatuhan piroklastik terjadi dari letusan yang membentuk tiang asap cukuptinggi, pada saat energinya habis, abu akan menyebar sesuai arah anginkemudian jatuh lagi ke muka bumi. Hujan abu ini bukan merupakan bahaya langsung bagi manusia, tetapi endapan abunya akan merontokkan daun-daun dan pepohonan kecil sehingga merusak agro dan pada ketebalantertentu dapat merobohkan atap rumah. Sebaran abu di udara dapatmenggelapkan bumi beberapa saat serta mengancam bahaya bagi jalur penerbangan.

Hujan abu dapat merusak tanaman, merobohkan rumah, mengganggu pernafasan dan membahayakan jalur penerbangan pesawat.Untuk itu perlu difikirkan model rumah yang cocok untuk didaerah tersebut.


Model rumah yang disarankan untuk daerah sekitar gunungapi, agar terhindar dari beban endapan abu gunungapi.

•Kemiringan atap 45o atau lebih curam lagi
•Tiang penopang atap lebih kerap dibantu dengan tiang diagonal
•Dianjurkan atap terbuat dari seng agar tahan panas dari lontaran batu (pijar)




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages