Beton adalah salah satu bahan bangunan yang komponen penyusunnya campuran dari beberapa bagian material, yaitu agregat kasar, agregat halus, semen dan air dengan komposisi tertentu untuk mencapai kekuatan pada durasi waktu tertentu. Pada beton, empat jenis bahan penyusun tersebut dicampur dengan perbandingan tertentu sesuai dengan mutu beton, nilai slump, kondisi lingkungan yang diinginkan pada suatu konstruksi bangunan. Bila sudah dicampur bahan-bahan tadi akan menjadi suatu massa seperti seperti batuan, karena terjadi reaksi kimia dari semen dan air.
Beton ada berbagai macam jenisnya, misal beton normal, beton ringan, beton berat, beton non pasir, beton kedap air, beton massa, beton serat, Beton mutu tinggi HSC (High Streght Concrete), Beton memadat sendiri SCC (Self Compacting Concrete)
Membuat beton tidak sesederhana yang kita sering lihat pada pembuatan bangunan sederhana, hanya sekedar mencampurkan batu, pasir, semen dan air saja. Menurut saya membuat beton hampir mirip dengan membuat roti. Analoginya simpel saja, Kita mau membuat roti apa? Roti yang bantat? Roti yang lembut? atau roti yang seperti kapas?
Jika Beton yang ingin anda hasilkan adalah beton yang baik, dalam arti memenuhi persyaratan yang berlaku pada SNI (Standart Nasional Indonesia), ASTM (American Society of Testing and Materials) ACI ( American Concrete Institute) atau standart lainnya, karena tuntutan pekerjaan pembetonan yang lebih tinggi, maka cara-cara memperoleh adukan beton harus diperhitungkan dengan seksama.
Sifat adukan beton normal segar yang baik adalah workabilty (mudah diaduk), mudah diangkut, mudah dituang, dapat dipadatkan, tidak ada kecenderungan untuk terjadi segregasi (pemisahan kerikil dari adukan beton) maupun bleeding (air bersama-sama semen akan bergerak ke atas permukaan adukan beton segar yang baru saja dituang) sehingga mengakibatkan beton yang diperoleh jelek. Beton yang baik adalah beton yang kuat, tahan lama/ awet kedap air, tahan aus, sedikit mengalami perubahan volume (kembang /susutnya)
Tahapan pekerjaan pembetonan yang benar meliputi :
1. Pemeriksaan sifat bahan dasar meliputi batu sebagai agregat kasar, pasir sebagai agregat halus, semen dan air
2. Pemeriksaan alat dan pelaksanaan pembuatan beton
3. Tentukan jenis dan mutu beton yang diinginkan
4. Perancangan campuran adukan beton
5. Percobaan campuran adukan beton
6. Pelaksanaan campuran adukan beton
7. Pengendalian pekerjaan pembetonan meliputi pemantauan dan evaluasi selama pekerjaan pembetonan.
Kekuatan, keawetan, kekedapan , berat jenis dan sifat beton yang lain bergantung pada sifat-sifat bahan-bahan dasar, perbandingan bahan-bahannya, dan cara pengerjaan (pengadukan, transportasi , penuangan, pemadatan dan perawatan selama proses pengerasan)
sumber : dwikusumadpu.wordpress.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar