MENGENAL INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH (IPAL)


IPAL KOMUNALGambar 1. Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Komunal
Dalam rangka mendukung upaya pencapaian salah satu target Millennium Development Goals pada tahun 2015, yaitu menurunkan sebesar 50% dari jumlah penduduk  yang belum memiliki akses air minum dan sanitasi dasar juga penyehatan lingkungan. Pemerintah dalam hal ini Kementerian Pekerjaan Umum melalui Dirjen Cipta Karya mendorong Program Sanitasi Perkotaan Berbasis Masyarakat yang merupakan kegiatan pendukung percepatan pencapaian MDG’s.
Program Sanitasi Perkotaan Berbasis Masyarakat merupakan salah satu Komponen Program Urban Sanitation and Rural Infrastructure (USRI) yang diselenggarakan sebagai salah satu Program Pendukung PNPM Mandiri. Dalam penyelenggaraannya, kegiatan ini menekankan pada keterlibatan masyarakat secara utuh dalam hal peningkatan kualitas prasarana dan sarana sanitasi di perkotaan.
Air limbah berupa black water yang berisi kotoran akan berakhir di septic tank. Walaupun jarang kita sadari, peran septic tank  sangat penting dalam keberlangsungan aktivitas di rumah. Beberapa masalah yang cukup mengganggu seputar kamar mandi dan wc yang akan kita gunakan setiap harinya sering timbul dariseptic tank. Untuk itu, septic tank haruslah dipilih dengan cermat sesuai dengan kebutuhan rumah anda.
Beberapa jenis septic tank dan cara kerjanya yang dapat menjadi pertimbangan anda adalah sebagai berikut:
1. Septic Tank Konvensional
Septic tank model ini menampung dan mengendapkan limbah dan membiarkannya terurai oleh  bakteri. Cairan hasil akhir dari tangki akan diendapkan ke tanah memalui resapan khusus. Secara berkala (5 tahun) septic tank ini akan penuh dan harus disedot. Jenis septic tank ini paling banyak digunakan masyarakat kita, pengalaman berharga pernah saya dapatkan dari teman yang menimba ilmu di Magister  TPLP ITS Surabaya, ternyata pemahaman masyarakat kita bahwa septic tank yang mereka gunakan itu ngga perlu disedot atau dikuras karena limbah akan menjadi tanah. Pemahaman ini salah besar, karena limbah yang mengendap tetaplah limbah. Tidak bisa menjadi tanah. Jika disinkronkan dengan ilmu geologi, batuan dan tanah, memang sangat jauh berbeda asal mula terbentuknya tanah.  Memang, sepintas endapan limbah yang berada di dalam septic tank menyerupai tanah. Namun limbah ini bukanlah tanah, idealnya dilakukan menguras atau menyedot  septic tank dalam kurun waktu 5 tahun. Apabila tidak maka dikhawatirkan bakteri e-coli akan mencemari tanah dan air di lingkungan sekitar kita.
2. Septic Tank Biologis
Pada septic tank biologis, limbah akan terurai sampai aman untuk dimanfaatkan kembali. Saat ini ada beberapa jenis septic tank biologis yaitu:
a. Septic tank berbahan fiberglass
Septic tank jenis ini terdiri 3 bagian dengan fungsi yang berbeda-beda. Air limbah yang masuk ke septic tank ini akan masuk pada bagian pertama, kemudian disaring dan dialirkan ke bagian kedua. Pada bagian kedua  limbah diurai oleh bakteri dan dialirka ke bagian ketiga untuk diurai lebih lanjut. Sisa pengeluaran dari bagian ketiga akan dialirkan ke luar melalui saluran drainase umum setelah melalui tabung disenfektan yang membersihkan hama limbah sehingga aman terhadap lingkungan.
b.Septic tank berbahan Beton
Potongan Memanjang IPAL KOMUNAL
Gambar 2. Potongan Memanjang IPAL KOMUNAL
Septic tank jenis ini terbuat dari beton yang juga terdiri dari beberapa bagian tapi dengan proses yang sedikit berbeda dengan septic tank berbahan fiberglass. Pada septic tank jenis ini limbah yang masuk bagian pertama akan disaring untuk memisahkan kotoran dengan air. Limbah padat diendapkan yang secara berkala diperlukan penyedotan untuk mengambil endapan limbah tersebut. Sedangkan air/cairannya dialirkan ke bagian kedua untuk diproses oleh mikroorganisme. Kemudian dialirkan kembali ke bagian selanjutnya begitu seterusnya hingga pada bagian akhir yang berisi filter berupa batuan vulcano, kemudian siap dialirkan ke drainase kota dengan aman. Pada septic tank ini setiap bagian atasnya diberi mainholeyang dapat dibuka pada saat perawatan atau penyedot limbah padatnya.
Proses Pembangunan IPAL
Gambar 3. Bagian Dalam IPAL KOMUNAL
Bangunan pengolahan limbah berfungsi menampung limbah rumah tangga secara komunal yang dialirkan melalui sistem perpipaan. Sistem ini membutuhkan bak kontrol tiap 20 meter dan pada titik-titik pertemuan saluran.
Bak Kontrol
Gambar4. Bagian Dalam Bak Kontrol
Keunggulan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Komunal:
1. Lahan yang dibutuhkan sedikit karena dibangun di bawah tanah
2. Biaya pengoperasian dan perawatan mudah dan mudah
3. Efisiensi pengolahan limbah tinggi
Kelemahan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Komunal:
1. Biaya konstruksi bisa menjadi besar jika bahan filter tidak ada di sekitar.
2. Diperlukan tenaga ahli untuk design dan pengawasan pembangunan konstruksi IPAL.
3. Diperlukan tukang ahli untuk pekerjaan plester berkualitas tinggi (mencegah bocor/rembes)
sumber : dwikusumadpu.wordpress.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages