Memilih Material Untuk Tembok / Dinding Rumah



Memilih Material Untuk Tembok / Dinding Rumah

 


Rumah Idaman- Salah satu penopang penting dalam setiap bangunan adalah tembok / dinding rumah. Terlepas nantinya finishing tembok / dinding rumah itu mau diplester atau diwarnai bagaimana, hal pertama yang harus diperhatikan adalah bahan yang menjadi konstruksi dinding. Saat ini banyak pilihan yang ada di pasar mengikuti perkembangan teknologi dan kebutuhan masyarakat, tidak lagi terpaku pada bata merah, batako atau sejenisnya. Sekarang ada pilihan lainnya untuk tembok / dinding rumah yaitu hebelatau sering disebut dengan batako ringan.
Sebelum pilihan dijatuhkan, maka perlu diketahui kelebihan dan kekurangan dari material tembok/dinding rumah tersebut agar tidak timbul penyesalan di kemudian hari. Sebab apabila material sudah terpasang permanen dan tidak sesuai dengan yang diharapkan, maka dengan terpaksa harus dibongkar dan menggantinya.
Bata ringan/hebel/citicon
Bata metah

Batako
Yang umum ditemukan dalam pembangunan perumahan, material tembok / dinding rumah biasanya dipilih batako yang terbuat dari campuran semen dan pasir kasar. Proses pembuatannya biasanya biasanya dilakukan dengan cara dicetak atau dipres, yang pada bagian tengahnya berongga cukup besar. Bagian rongga ini apabila tidak diisi dengan adukan pasangan, merupakan titik kelemahan material ini. Sebab akan terdapat banyak ruang kosong yang menyebabkan daya pikul beban maupun daya tahan terhadap benturan dari dinding sangat lemah. Selain itu ruangan yang terbuat dari dinding batako akan lebih panas dibandingkan dengan material yang lainnya. Cuma, kelebihan batako harganya lebih murah terutama dalam hitungan meter persegi bila dibandingkan bahan lainnya.
Belakangan ini terutama di Bali, masyarakat kembali memilih bahan dari batu merah untuk tembok / dinding rumah. Apalagi dalam bangunan stil Bali, pemilihan bata merah sudah pasti dikombinasikan dengan batu padas. Batu bata/ batu merah sendiri terbuat dari bahan tanah liat yang dicetak kemudian dibakar dengan suhu tinggi sehingga menjadi benar-benar kering, mengeras dan berwarna kemerah-merahan. Dinding yang terbuat dari bahan material batu merah akan terasa lebih nyaman dan adem. Selaih itu, lebih kuat dan kokoh serta tahan lama sehingga jarang sekali terjadi keretakan dinding. Selain kuat dan kokoh serta adem, pemakaian batu bata untuk tembok/dinding rumah juga membuat ruangan kedap suara. Pemakaian batu bata juga mudah dalam pengaplikasian berbagai macam finishing, seperti cat dan wallpaper. Pemakain batu merah juga mudah dalam penempelan furnitur dan aksesoris lainnya. Yang paling menonjol, pemakain batu merah tanpa diplester akan memberi kesan klasik dan eksotis pada rumah.
Dibalik berbagai kelebihannya itu, tembok / dinding rumah dari bata juga mempunyai beberapa kelemahan. Diantaranya, bahan bata mempunyai ukuran yang tidak presisi sehingga waktu pengerjaannya juga relatif lebih lama dibandingkan dengan batako atau hebel. Stok material di pasaran tergantung musim, karena sebagian besar masih diproduksi secara traditional.
Seiring kemajuan teknologi dan desakan kebutuhan masyarakat, kini muncul material baru untuk pembuatan tembok / dinding rumah. Namanya adalah hebel atau masyarakat sering menyebutnya sebagai bata ringan. Hebel terbuat dari campuran pasir kwarsa, semen, kapur, sedikit gypsum, air, dan alumunim pasta sebagai bahan pengembang. Setelah adonan tercampur sempurna, nantinya akan mengembang selama 7-8 jam. Alumunium pasta yang digunakan dalam adonan tadi, selain berfungsi sebagai pengembang, juga berperan dalam mempengaruhi kekerahan hebel. Volume alumium pasta ini berkisar 5-8 persen dari adoanan yang dibuat, tergantung dari kepadatan yang diinginkan. Adonan beton aerasi ini lantas dipotong sesuai ukuran.
Nah, para pembaca rumah idaman, untuk mengetahui lebih lanjut mengenai tembok / dinding rumah yang terbuat dari hebel ini, silakan baca di sini. Semoga informasi di atas bermanfaat dalam mewujudkan rumah idaman Anda.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages